Cilegon - Alawi Mahmud Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Cilegon kembalikan berkas formulir penjaringan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota kota Cilegon ke DPC Partai Demokrat kota Cilegon, bertempat Laguna Room VIP Mutiara, Minggu, (12/05/2024).
Dalam penyerahan berkas formulir penjaringan Bacalon Walikota dan Wakil Walikota tersebut Alawi Mahmud didampingi sejumlah anggota DPRD kota Cilegon dari fraksi PAN yaitu, Masduki, Sarbuddin Sitorus, Ahmad Hafid, Buhaiti, Subari dan serta kader Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Cilegon.
"Saya siang ini gembira sekali bertemu dengan teman teman pengurus DPC Demokrat Kota Cilegon yang telah membuka ruang demokrasi yang cukup luas di kota Cilegon," kata Alawi Mahmud, usai penyerahan berkas formulir pendaftaran Bacalon Walikota.
Ditanya soalnya dirinya mendaftar sebagai Bacalon Walikota ataupun Wakil Walikota, Alawi menyampaikan bahwa walaupun dalam rekomendasi DPP PAN tertulis adalah Walikota, namun, di dalam dialog internal di bolehkan untuk walikota ataupun wakil walikota.
Oleh karena itu, kata Alawi, di dalam proses demokrasi ketika seseorang menghadapi pertandingan kontestasi maka yang perlu dilakukan adalah analisa politik. Kalau C1 (Walikota) kemudian peluangnya kecil, maka seorang kecenderungan akan mencari planning ke dua yaitu C2 (Wakil Walikota).
"Bagi saya semuanya berlaku, baik C1 ataupun C2. Itu juga tergantung pada hakikat politik takdir tuhan yang semuanya itu didasari oleh analisa saya dan kawan-kawan untuk kemudian menentukan pilihan baik itu C1 ataupun C2," ujarnya.
"Intinya saya tidak mengunci, kalau saya jawab di C1 kemudian nanti peluang nya rendah tentu harus saya tinjau ulang, kalau kemudian hasil akhirnya saya harus ikhlaskan dalam posisi C2 maka saya pastikan akan ikhlas di posisi C2," imbuhnya.
Lebih lanjut, Alawi menyampaikan Tagline yang di usungnya adalah Perubahan Berkelanjutan. Diungkapnya, berkelanjutan artinya perubahan yang dilakukan oleh Walikota dan Wakil Walikota perhari ini, kata dia, belum selesai, karena itu perlu untuk melanjutkan perubahan itu.
"Mudah-mudahan saya berada di dalam nya saya yakin perubahan itu akan berkelanjutan dan di tahun ketiga jika saya berada di dalam nya maka akan mengalami perubahan yang signifikan," ujarnya.
"Jadi saya sudah kemukakan bahkan orientasi saya adalah peningkatan SDM dibidang kesehatan, sarana kesehatan, pendidikan, termasuk di dalamnya upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sekurang-kurangnya dalam tahun ketiga sudah naik menjadi naik 100% Rp2,2 triliun. Tentunya juga harus di iringi dengan program percepatan pembangunan nya untuk kita mengambil sumber daya manusia yang tinggi Pendapatan Asli Daerah kalau penyaluran juga tidak di rumuskan secara baik, yang terjadi Silfa lagi Silfa lagi. Semuanya harus selesai untuk kepentingan masyarakat karena itu ditunggu-tunggu dan harus berani," imbuhnya.
(Vie)