Pemalang - Bupati Pemalang Mansur Hidayat mengungkapkan pentingnya jiwa atau semangat kejuangan 45 yang diaplikasikan pada hari ini, dan diwariskan pada generasi mendatang.
“Sehingga semangat jiwa 45 ini harus diaplikasikan terhadap program-program yang bisa membantu membangun bangsa Indonesia khususnya di Kabupaten Pemalang,” ujar Mansur Hidayat.
“Kepada anak-anak kita semuanya, baik SD, SMP dan SMA agar mereka semuanya dapat meresapi bahwa semangat juang dan kepahlawan itu diaplikasikan terhadap kegiatan-kegiatan yang positif untuk bersama-sama membangun Kabupaten Pemalang,” imbuhnya.
Mansur Hidayat kembali melanjutkan, dengan penegasan beberapa hal agar DHC, DHR-BPK 45 (Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45) tetap eksis di Pemalang.
“DHC 45 ataupun DHR-BPK 45 ini sangat eksis di Kabupaten Pemalang, karenanya ada beberapa point yang saya sampaikan yaitu pentingnya semangat dan jiwa perjuangan angkatan 45 dalam membangun bangsa Indonesia, dorongan agar anak-anak generasi saat ini memahami nilai perjuangan dan semangat juang untuk membangun Kabupaten Pemalang, serta ajakan untuk bersama-sama membangun Kabupaten Pemalang dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat,” pungkas Mansur Hidayat.
Sebagai informasi bahwa Dewan Harian Cabang (DHC) 45 Pemalang mengadakan halal bihalal di pendopo kabupaten setempat, Sabtu (11/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, senada dengan Bupati Pemalang, Ketua DHC 45 Luruh Sayono mengatakan untuk acara hari ini pihaknya mengundang 350 anggota, namun menurut laporan yang hadir 311 orang.
“Alhamdulillah kami mengundang 350, hadir menurut laporan 311, yang lain (berhalangan) karena ada kesibukan,” ungkap Luruh Sayono.
“Ini karena undangnya 300 maka kami tempatkan di sini (pendopo). Kepada pengurus DHC, pengurus DHR yang sudah hadir, kami ucapkan selamat datang dan terima kasih,” sambungnya.
Kegiatan Halal bihalal hari ini rasanya sangat penting agar kita semua bisa kembali bersama sama menjiwai nilai-nilai kejuangan 45.
“Perjuangan itu oleh para founding father (bapak pendiri bangsa) adalah dengan cara yang kita kenal dengan tanpa pamrih berjuang mengorbankan jiwa, raga, harta, benda. Itu adalah yang harus menjadi semangat kita, sebagai panutan kita yaitu yang disebut dengan jiwa,” pungkas Luruh Sayono.
(Eko B Art)