Cilegon - Setiap masalah disuatu daerah tidak terlepas dari penanganan pihak pemerintah secara maksimal dan profesional.
Begitu pula di Kota Cilegon,dalam penataan wilayah sangatlah dibutuhkan keprofesionalisme Pemkot terutama para aparat aparatnya agar dapat menciptakan kekondusipan wilayahnya.
Namun hal seperti tidak cukup dengan profesionalisme dalam menegakkan peraturan daerah,terbukti diwilayah Simpang tiga Kota Cilegon dari tahun ke tahun bertebaran kupu kupu malam yang kian lama bukan menyusut tapi justru bertambah.
Para kupu kupu malam tersebut seolah tidak terjamah oleh hukum dan peraturan terbukti semakin banyaknya mereka berkeliaran mencari hidung belang yang notabene sangat meresahkan warga karena mereka beroperasi dan transaksi diarea parkir Masjid besar yaitu Masjid Alhadid Kota Cilegon.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya memaparkan bahwa mereka setiap malam mangkal di seputaran Masjid atau ditempat parkir masjid.
"Setiap malam mereka mencari hidung belang dan bertransaksi diarea parkir masjid,seakan mereka tidak takut dengan Rajia petugas atau Rajia dari SatPol PP Kota Cilegon,terbukti setiap malam diarea parkir masjid Al Hadid itu selalu ramai oleh para penjaja sex yang datang dari Merak,Serang,Pandeglang"paparnya kepada awak media,Selasa 14 mei 2024.
"Para penjaja sex atau kupu kupu malam itu bukan hanya dari wilayah Cilegon saja tapi juga banyak dari luar Cilegon,kami selaku warga simpang tiga merasa miris dan risih karena itukan lingkungan masjid masa dijadikan tempat transaksi gituan,kemana para petugas Pemkot Cilegon?" ujarnya lagi.
Pantauan wartawan memang setiap malam diarea parkir Masjid Al Hadid ramai oleh para psk,pedagang kopi,dan orang orang yang nongkrong,dan setelah psk mendapatkan mangsa lalu mereka berpindah tempat ke wilayah Ramanuju dekat rel kereta api yang infonya disana ada tempat yang biasa digunakan mereka untuk melakukan esek esek atau mengadu lendir.
(F.G)