Kepada para investor yang dipimpin oleh David Luther Lubis, bersama investor dari Jakarta didampingi perwakilan dari Kementerian Kehutanan menjelaskan tentang berbagai potensi yang ada di desa ini.
Charles Bantjin menjelaskan bahwa survey lokasi ini sekaligus untuk memetakan aktifitas produksi yang selama ini dilakukan masyarakat sekitar.
"Kita tinjau lokasi perizinan hutan kemasyarakatan yang dikelola masyarakat adat yakni Koperasi Desa Lau Njuhar, Kecamatan Tanah Pinem yang lokasi persisnya ada di Desa Lau Njuhar dan Desa Sinar Pagi seluas kurang lebih 3000 Ha.
Kita melihat, bersama Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, camat dan kepala desa memastikan apa yang dilakukan masyarakat di sini, kemudian karena potensi hutan yang diberikan pemerintah untuk dikelola masyarakat ini sangat luar biasa, maka kita hadirkan investor dari Medan dan Jakarta untuk melihat potensi apa yang bisa dikembangakan nanti," kata Charles.
Charles juga menegaskan mengapa potensi ini penting untuk dikembangkan, adalah agar pengelolaan hutan kemasyarakatan lebih menggali potensi komoditi lain sehingga investasi pun akan mendukung perekonomian dan pendapatan masyarakat.
Charles berharap dengan kunjungan ini bisa menggali potensi yang ada sehingga komoditi apapun nanti bisa membawa dampak positif bagi masyarakat.
"Tentunya harapan terbesar kita masyarakat turut serta mendukung. Tanpa investasi kesuatu wilayah, perekonomian tidak berjalan baik. Kami juga sampaikan banyak terimakasih kepada PLN, dan Kementerian ESDM yang terus meningkatkan layanan samapai ke desa ini sejak 2018," ujarnya.
Sementara itu, David Luther Lubis menjelaskan bahwa kehadirannya adalah membuktikan langsung potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Dairi.
Berdasarkan informasi yang ada Ia menyebut Dairi memiliki sejuta potensi alam yang mungkin masih bisa dikembangkan
"Kita mau melihat kekayaan alam yang ada di Dairi ini, karena kami banyak mendengar Dairi sangat kaya dengan potensi alamnya. Kami sudah membuktikan hari ini. Ternyata dari hasil kunjungan ini masih banyak daerah-daerah yang mungkin kedepan bisa kita kembangkan. Soal potensi komoditi belum bisa kita pastikan, tentunya yang bermanfaatlah bagi masyarakat sekitar,"ujarnya.
Senada dengan Pj Bupati, Camat Tanah Pinem Jonathan Ginting sebelumnya menjelaskan ada 2 koperasi masyarakat adat yakni koperasi Lau Njuhar Jaya, dan Koperasi Kenegerian Lau Njuhar dimana mereka dapat izin Hutan Produksi Terbatas dari Kementerian Kehutanan seluas kurang lebih 3000 hektar.
"Itulah yang hari ini kita survey karena ada investor yang ingin berinvestasi, kita berharap hasil survey ini, akan berlanjut dan ada komoditi yang cocok nantinya untuk dikembangkan disini. Jadi hari ini, kita mau ajak investornya untuk melihat dulu," katanya.
Hadir juga dalam survey ini, Kadis Lingkungan Hidup, Saut Maruli Tua Sinaga dan jajaran, Kepala Desa Sinar Pagi, Bernardus Sinaga dan jajaran.
(AS)