DEPOK – Setelah sukses melakukan tanam perdana komoditas Bawang Merah, kini Kodim 0508/Depok berkesempatan presentasi pada Menteri Pertanian Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. dan jajaran pimpinan tinggi TNI AD dalam kegiatan panen bersama komoditas Bawang Merah di lahan Urban Farming Jajaran Kodam Jaya melalui Zoom Meeting , Selasa(11/6/2024).
Dalam presentasinya, Komandan Kodim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto, didampingi Wakapolres AKBP Eko Wahyu Fredian, Kajari, Firdaus, Badan Pertanahan Nasional Kota Depok, Indra Yanto, Kepala Dinas Pertanian Kota Depok, Harvy Adam, serta Poktan Sukmajaya Tangguh.
Iman menyampaikan berbagai informasi terkait program urban farming yang sedang dikembangkan di wilayah Kodim 0508/Depok. "Kondisi saat ini, serta rencana masa depan meningkatkan ketahanan pangan dan memajukan sektor pertanian di wilayah Kota Depok,"
Lebih jauh, Iman memaparkan capaian lahan ketahanan pangan saat ini baru mencapai 73,8 HA dari target 200 HA sesuai arahan Pimpinan TNI AD, dengan rincian 49 HA lahan padi di daerah Tapos dan Bojong Gede, serta 24,8 HA berupa lahan Urban Farming dengan berbagai tanaman hortikultura termasuk Bawang Merah. "Kami juga terus berupaya keras dalam mengubah lahan tandus menjadi subur, seperti halnya yang kita lakukan disini. Berawal dari lahan bekas Bejing Plan yang tandus dan berbatu menjadi lahan subur ditanami komoditas Bawang Merah dan cabe," ungkap Dandim.
"Tantangan tetap ada, terutama dalam perluasan areal tanam di beberapa lokasi potensial seperti Cipayung dan Desa Tirtajaya.
Meskipun terbentur regulasi, namun kami tidak menyerah. Dengan sinergi antar lembaga, upaya untuk memanfaatkan lahan-lahan tersebut secara produktif dapat terus dilakukan," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., sangat antusias dan menanyakan berapa yang ditanam, untung atau tidak dan berapa keuntungannya? Spontan Iman menjawab bahwa metode Urban Farming di Depok saat ini dilaksanakan secara tersebar di kelurahan-kelurahan dalam bentuk Kampung Caraka dibawah bimbingan PPL masing-masing, sehingga hasilnya belum bisa diukur secara akurat untuk dievaluasi secara obyektif untung atau ruginya. Namun, dengan metode Urban Farming membuka lahan tidur ini, maka kedepan keuntungan dan kerugiannya akan dapat dihitung secara profesional dan obyektif antara biaya yang dikeluarkan dihadapkan hasil penjualan saat panen.
Pertanyaan Menteri Pertanian ini mengandung pelajaran penting, bahwa Urban Farming dan Program Ketahanan Pangan bukanlah kegiatan ceremonial semata, namun yang lebih penting adalah keberlanjutan. Tidak akan mungkin berlanjut jika rugi dan petani tidak mendapatkan hasil sebanding dengan modal yang telah dikeluarkan.
Diakhir presentasi, Dandim Depok menyatakan komitmennya untuk selalu membangun sinergi dengan seluruh stakeholder dan Petani demi mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional di Kota Depok.
(Yd)