Palembang, Sumatera Selatan - LSM Komunitas Pemantau Korupsi (KPK) Nusantara menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan, Jumat (1/11/2024).
Aksi ini dikomandoi oleh Ketua LSM KPK Nusantara, Dodo Arman, bersama Sekretarisnya, D. Erwin Susanto, serta sejumlah aktivis Sumsel lainnya.
Dalam aksi tersebut, Dodo Arman menyampaikan tuntutan utama agar DPRD Sumsel mencoret A. Kori Kunci, SH., dari jabatannya sebagai Komisioner Komisi Informasi (KI) Sumsel.
Menurutnya, A. Kori Kunci diduga kerap berpihak kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) atau pejabat publik dalam sidang sengketa informasi.
“Sejak Kori Kunci menjabat sebagai Komisioner KI Sumsel, masyarakat yang mengajukan sengketa informasi sering dikalahkan. Hal ini menunjukkan adanya keberpihakan kepada pejabat yang tidak sesuai dengan aturan,” ujar Dodo Arman.
Dodo menilai semenjak Kori Kunci menjadi Komisioner KI, masyarakat merasa enggan untuk mengajukan sengketa informasi.
Dalam orasinya, D. Erwin Susanto menyoroti ketidakhadiran anggota DPRD di kantor saat aksi berlangsung. Ia menyampaikan kritik keras terkait hal tersebut.
Jika anggota DPRD malas ngantor, lebih baik gedung ini dikontrakkan saja. Masa dari 75 anggota DPRD, tidak ada satu pun yang ngantor hari ini. Sungguh mengecewakan,” teriak Erwin, menggambarkan rasa frustrasi.
Situasi semakin memanas ketika gerbang DPRD Sumsel ditutup rapat dan tidak ada satu pun anggota dewan yang menemui mereka.
Tidak adanya tanggapan langsung dari anggota DPRD membuat massa semakin emosi.
Massa sempat menggoyang dan memanjat pagar gedung DPRD Sumsel.
Suasana kembali kondusif setelah Kepala Sub Bagian Aspirasi DPRD Sumsel, Selvi Riana keluar menemui massa dan menerima aspirasi yang mereka sampaikan.
Ia menjanjikan aspirasi demonstran akan diteruskan ke pimpinan DPRD untuk dibahas lebih lanjut.
“Terima kasih atas aspirasi yang sudah disampaikan. Kami akan segera menginformasikan kepada pimpinan DPRD,” ujar Selvi singkat.
Selain Dodo dan Erwin, beberapa tokoh aktivis Sumatera Selatan turut hadir dalam aksi ini.
Reza Fahlevi dan Mukri AS turut berorasi menyuarakan keresahan publik, sementara Aan Pirang lebih aktif mengkoordinir massa yang sempat tersulut emosi."
(Miko Rolis)